SINTANG, KR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Sandan mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih banyak desa-desa di daerah pemilihannya Serawai dan Ambalau yang terisolir akibat terbatasnya akses jalan.
Ia mengatakan kondisi ini menjadi masalah yang sangat memprihatinkan, karena menghambat mobilitas warga dan berdampak pada perekonomian masyarakat.
Menurut Sandan, kondisi infrastruktur jalan di sejumlah desa di daerah terpencil masih sangat memprihatinkan. Bahkan, ada beberapa desa yang sulit dijangkau karena tidak memiliki akses jalan darat.
Akibatnya, warga kesulitan dalam mengakses layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, serta distribusi barang dan jasa.
“Banyak desa yang masih terisolir hingga kini. Ini tentu menjadi kendala besar bagi masyarakat setempat. Mereka kesulitan untuk beraktivitas sehari-hari, bahkan untuk mengakses fasilitas kesehatan atau pendidikan yang seharusnya menjadi hak dasar mereka,” ungkap Sandan.
Sandan menambahkan ketidakmampuan pemerintah dalam membuka akses jalan yang layak ke desa-desa tersebut telah menyebabkan ketimpangan yang signifikan dalam hal pembangunan dan kualitas hidup masyarakat.
“Masalah ini sudah berlangsung cukup lama, dan perlu perhatian serius dari pemerintah. Pemerintah daerah harus segera mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan yang menghubungkan desa-desa terisolir ini dengan pusat-pusat pelayanan dan perdagangan. Hal ini penting agar masyarakat tidak terus terjebak dalam kesulitan dan bisa merasakan manfaat pembangunan,” kata Sandan.
Sebagai anggota DPRD, Sandan berjanji akan terus memperjuangkan perbaikan akses jalan ke daerah-daerah yang masih terisolir.
“Kami juga mendorong pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan kebutuhan infrastruktur di desa-desa terpencil, agar dapat mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Sintang,” pungkas Sandan.