SINTANG, KR – Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Nekodimus menyampaikan keluhan masyarakat di daerah pemilihannya (Dapil 6) yang meliputi Kecamatan Sepauk dan Tempunak, masih didominasi oleh persoalan infrastruktur dasar, terutama jalan dan jembatan.
Dalam kegiatan reses yang dilaksanakan di sejumlah desa seperti Sabang, Sungai Jaung, Mensiap Baru, Tanjung Perada, dan Temiang Kapuas, Nekodimus mengungkapkan bahwa hampir seluruh aspirasi masyarakat berkutat pada kebutuhan perbaikan jalan dan jembatan.
“Kalau dominan, saya katakan 90 bahkan 100 persen orang minta perbaikan jalan dan jembatan. Karena rata-rata kondisi jalan dan jembatan di daerah kita ini memang mengalami rusak berat,” ujar Nekodimus kepada sejumlah awak media di DPRD Sintang Senin 30 Juni 2024.
Politisi Hanura ini menyoroti bahwa beberapa desa yang ia kunjungi bahkan tidak memiliki jalur transportasi yang layak.
“Itu daerah-daerah yang memang ndak ada jalur jalan. Jalan terputus, apalagi kita di daerah hulu,” jelasnya.
Nekodimus menambahkan, masyarakat sangat berharap pemerintah daerah dapat segera mengalokasikan anggaran, atau setidaknya menyediakan alat berat. Dengan adanya alat berat, masyarakat bisa bergotong royong secara swadaya untuk membuka akses jalan sementara.
“Mayoritas perbaikan jalan di sana itu swadaya masyarakat. Jadi masyarakat dari hasil kebun, yang pedagang itu dipungut rata-rata 100 rupiah per kilo untuk biaya perbaikan jalan,” katanya.
Ia menekankan pentingnya perhatian serius dari pemerintah terhadap daerah-daerah pelosok, terutama dalam hal infrastruktur, karena akses jalan yang baik merupakan urat nadi bagi aktivitas ekonomi dan pendidikan masyarakat di pedalaman.